Kesehatan karyawan menjadi sangat penting, mengingat karyawan adalah aset yang dimiliki oleh perusahaan dan juga tulang punggung bagi keluarganya. Terdapat berbagai hal yang dapat mengancam kesehatan dan keselamatan karyawan. Mulai dari yang tidak terlalu berbahaya seperti nyeri pinggang, nyeri leher, nyeri punggung akibat kesalahan duduk, hingga kecelakaan kerja.
Prevalensi sebanyak 25-36% pekerja kantor berisiko nyeri pinggang dan leher. Penyebab utamanya adalah postur yang tidak ergonomis, pekerjaan yang monoton, stress, merokok, salah posisi tidur atau kurang tidur, dan mengangkat beban berat terutama dengan posisi yang salah. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah kondisi tersebut mulai dari menerapkan posisi dan postur yang benar saat bekerja, olahraga teratur, dan masih banyak yang lainnya. Disamping cara-cara tersebut, sebagai bentuk pecegahan yang preverentif juga bisa dilakukan sosialisasi mengenai hal ini, penyampaian materi yang gamblang dan mudah dari ahlinya, mulai dari gejala hingga solusi semuanya disampaikan untuk menambah pemahaman karyawan atau pekerja kantor.
Guna menciptakan lingkungan kerja yang sehat, nyaman, dan kondusif. Salah satu upaya untuk meminimalisir terjadinya masalah di tempat kerja. Pada Sabtu, 18 Desember 2021 lalu, Transcon Indonesia (TCI) telah menyelenggarakan workshop kesehatan dengan tema “Pentingnya kesehatan Tubuh dalam menunjang kinerja karyawan”. Acara ini diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran karyawan akan pentingnya menjaga kesehatan tubuh. Mengundang Dr. Pandhit Bagus Tri S - Dokter dari Puskesmas Kutorejo, Mojokerto sebagai pembicara dan diikuti secara antusias oleh seluruh karyawan TCI Branch Surabaya, Medan, dan Jakarta.
Di tengah padatnya rutinitas pekerjaan hal-hal kecil ini sering kali dilupakan oleh karyawan, seperti tata cara duduk yang benar, cara memegang mouse, serta menjaga pola makan. Ini merupakan salah satu yang paling umum di temukan di lingkungan kerja. Perlu disadari juga bahwa kebiasaan melalaikan penerapan pola hidup sehat saat bekerja tersebut, dapat memberikan dampak negatif di kemudian hari.
Survei menunjukkan sikap kerja yang tidak ergonomi seringkali menyebabkan gangguan kesehatan bagi para pekerja. Keluhan-keluhan tersebut meliputi nyeri pinggang dan leher, pusing atau nyeri kepala, hingga keluhan pada lengan dan tangan. Dalam workshop ini Dr. Pandhit juga memberikan penyuluhan cara pencegahan dan penerapan postur ergonomi.
Komponen dari postur ergonomi yang baik dapat dilakukan, antara lain: menjaga jarak pengelihatan ke kokmputer 40-75 cm dari mata, posisi kemiringan antara layar computer dan mata maks. 20 derajat, menggunakan filter proteksi radiasi computer, berkedip secara berkala yang berfungsi melicinkan mata dan mencegah iritasi, memastikan posisi tempat duduk yang nyaman, memastikan pencahayaan di ruangan cukup, dan menaruh materi referensi di tempat strategis sehingga tidak perlu menggerakkan kepala terlalu sering.
Tidak hanya penerapan postur ergonomi, Dr. Pandhit juga mangatakan untuk menerapkan gaya hidup C.E.R.D.I.K yaitu Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktvitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres.
Kesehatan tubuh dapat dijaga dengan melakukan modifikasi gaya hidup. Gaya hidup sehat dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat. Dr. Pandhit menekankan untuk selalu menerapkan postur Ergonomi saat bekerja. Agar dapat menurunkan stres dan menghindari risiko cedera
Dengan adanya workshop tentang pentingnya menjaga kesehatan tubuh ini, diharapkan seluruh karyawan dapat menyadari pentingnya menjaga kesehatan tubuh dalam menunjang pekerjaan untuk #TCIMakinBaik