Testimoni Kontak Kami

Pusat Logistik Berikat: Upaya Menekan Biaya Logistik Nasional

Pusat Logistik Berikat: Upaya Menekan Biaya Logistik Nasional

Tingginya biaya logistik nasional, hingga kini masih menjadi problematika tersendiri. Terlebih, biaya logistik di Indonesia tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara maju dan negara anggota ASEAN lainnya yakni mencapai 27% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Tingginya biaya logistik di Indonesia ini disikapi secara serius oleh pemerintah, hingga pada akhir bulan September 2015, pemerintah melakukan terobosan baru di bidang logistik yaitu dengan memberikan insentif dalam pengembangan kawasan Pusat 

Logistik Berikat (PLB). Lantas, apa itu PLB dan bagaimana layanan ini secara efektif dapat menekan biaya logistik nasional?

Mengenal Pusat Logistik Berikat

Sejatinya, Pusat Logistik Berikat (PLB) merupakan perluasan fungsi dari Tempat Penimbunan Berikat (TPB) yang diperuntukkan sebagai pusat distribusi bahan baku impor dan pusat konsolidasi barang-barang ekspor. 

Merujuk pada PP No. 85 Tahun 2015, Pusat Logistik Berikat  adalah tempat penimbunan berikat yang berfungsi sebagai penyimpanan barang asal luar daerah pabean dan/atau barang yang berasal dari tempat lain dalam daerah pabean. Penyimpanan barang di PLB dapat disertai satu atau lebih kegiatan sederhana seperti penyortiran, pelabelan dan pengepakan dalam jangka waktu tertentu untuk nantinya dikeluarkan kembali.

Pusat Logistik Berikat menekan biaya impor di Indonesia dengan menyediakan fasilitas penyimpanan barang impor bebas bea cukai sementara, mempercepat distribusi, mengurangi waktu tunggu di pelabuhan, dan menurunkan biaya logistik. Perpaduan semua aspek ini secara sinergis dapat meningkatkan efisiensi impor, menurunkan tarif, serta mendorong daya saing produk dalam negeri.

Sejarah Perkembangan Logistik di Indonesia

Sebelum adanya Pusat Logistik Berikat, sektor logistik di Indonesia menghadapi berbagai tantangan khususnya tingginya biaya dan inefisiensi. Proses bea cukai yang lambat serta regulasi yang kompleks memperlambat pergerakan barang, meningkatkan biaya logistik, dan menyebabkan keterlambatan pengiriman. Infrastruktur yang terbatas, seperti pelabuhan dan jalan juga semakin memperburuk masalah ini.

Selain itu, keterbatasan fasilitas penyimpanan mengakibatkan barang sering kali harus dikeluarkan dari pelabuhan dengan cepat yang pada akhirnya menambah biaya tambahan. Risiko tinggi terhadap penyusutan dan kehilangan barang juga menjadi tantangan signifikan.

Dan tak berhenti sampai disitu, kurangnya teknologi dan sistem informasi yang terpadu menyebabkan minimnya visibilitas dalam rantai pasokan yang pada gilirannya membuat pengelolaan logistik menjadi kurang efisien.

Tak berdiam diri, pemerintah telah melakukan berbagai langkah inisiatif untuk menuntaskan berbagai masalah logistik di Indonesia.

Upaya yang telah dilakukan meliputi pembenahan regulasi, pengadaan infrastruktur, hingga akselerasi teknologi informasi dan komunikasi. Beberapa upaya yang telah dilakukan seperti penyusunan Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional, pengembangan Indonesia National Single Window (INSW), pembangunan infrastruktur seperti Pusat Distribusi Regional (PDR), pelabuhan, dan dry port, hingga peluncuran program tol laut dan gerai maritim.

Dan seperti yang telah disinggung sebelumnya, puncak dari pengentasan masalah biaya logistik ini adalah dengan pengembangan kawasan Pusat Logistik Berikat (PLB).

Fungsi, Keuntungan, Hingga Manfaat PLB

Secara garis besar, Pusat Logistik Berikat (PLB) berfungsi sebagai fasilitas penyimpanan dan distribusi barang yang menawarkan pembebasan bea masuk dan pajak selama masa penyimpanan. PLB mempermudah proses import dan export, meningkatkan efisiensi pengelolaan inventaris, dan memungkinkan kegiatan nilai tambah seperti pengemasan dan pelabelan.

Lebih rinci, berikut adalah beberapa keuntungan atau manfaat utama menggunakan Pusat Logistik Berikat (PLB):

1. Penghematan Biaya Pajak dan Bea Masuk

Barang yang disimpan di PLB dapat dibebaskan dari bea masuk selama periode penyimpanan, yang mengurangi biaya impor. Transaksi dalam PLB juga seringkali tidak dikenakan PPN sehingga dapat mengurangi beban pajak.

2. Efisiensi Pengelolaan Stok

PLB membantu perusahaan mengelola persediaan dengan lebih efisien, mengurangi risiko kelebihan atau kekurangan stok. Dilengkapi dengan teknologi modern, PLB juga dapat meningkatkan efisiensi dalam penyimpanan dan pengelolaan barang.

3. Kemudahan Proses Logistik

PLB mempermudah proses import dan export serta mengurangi waktu dan birokrasi yang diperlukan. Barang yang disimpan di PLB dapat lebih dekat ke titik distribusi sehingga mengurangi biaya pengiriman.

4. Fleksibilitas dan Kegiatan Nilai Tambah

Kehadiran PLB memungkinkan perusahaan untuk menyimpan barang sesuai dengan kebutuhan dan fluktuasi permintaan. Perusahaan dapat melakukan aktivitas seperti pengemasan ulang atau perakitan barang di PLB.

5. Pengurangan Risiko Kerugian

Mengurangi risiko kerugian dari barang yang rusak atau tidak terjual berkat pengelolaan yang efisien. Menyediakan fasilitas penyimpanan yang aman, melindungi barang dari kerusakan atau kehilangan.

6. Peningkatan Kinerja Operasional

Meningkatkan koordinasi dalam rantai pasokan dengan mempercepat pergerakan barang dan informasi. Layanan PLB memungkinkan pengiriman yang lebih cepat dan akurat hingga berdampak pada meningkatnya kepuasan pelanggan.

Dampak Positif PLB terhadap Ekonomi Nasional

Pusat Logistik Berikat (PLB) memberikan dampak positif signifikan terhadap ekonomi nasional. Dengan menyediakan fasilitas penyimpanan barang impor bebas bea cukai sementara, PLB membantu menurunkan biaya operasional perusahaan. Proses bea cukai yang lebih cepat dan efisien mengurangi biaya demurrage dan handling, serta memungkinkan perusahaan menunda pembayaran bea masuk hingga barang diperlukan. 

PLB juga meningkatkan daya saing produk lokal di pasar internasional. Efisiensi logistik yang diperoleh melalui PLB memungkinkan pengiriman lebih cepat dan lebih murah, sehingga produk lokal dapat ditawarkan dengan harga lebih kompetitif. 

Selain itu, PLB mendorong pertumbuhan ekonomi regional dan nasional dengan menarik investasi ke sektor logistik dan manufaktur, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan aktivitas ekonomi di sekitar PLB. Efisiensi rantai pasokan yang meningkat berkontribusi pada peningkatan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Tantangan dan Solusi dalam Pengembangan PLB

Pengembangan Pusat Logistik Berikat (PLB) di Indonesia menghadapi tantangan seperti infrastruktur yang belum memadai, regulasi yang kompleks, dan kurangnya teknologi. Infrastruktur yang terbatas menghambat distribusi barang yang efisien, sementara regulasi yang rumit menyulitkan implementasi. 

 

Solusinya meliputi investasi dalam peningkatan infrastruktur logistik seperti pelabuhan dan jalan, serta penyederhanaan regulasi untuk memudahkan operasi PLB. Adopsi teknologi modern, seperti sistem manajemen gudang dan pelacakan barang, juga diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi. Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta sangat penting untuk mengatasi tantangan ini.

Transcon Indonesia, Penyedia Pusat Logistik Berikat Terpercaya di Indonesia

Berdiri sejak 2007, Transcon Indonesia hadir sebagai Pusat Logistik Berikat terpercaya di Indonesia. Dengan kompetensi yang baik dan nilai tambah di bidang logistik, Transcon Indonesia berkomitmen penuh dalam menghadirkan layanan PLB yang sederhana, efisien dan transparan dengan biaya yang terjangkau. Didukung dengan pengetahuan yang mumpuni dalam kebijakan kepabeanan, kemampuan TI yang canggih dan fasilitas kemitraan yang strategis, Transcon Indonesia siap menjadi mitra setia logistik Anda. Hubungi kami dan rasakan pengalaman berkesan dalam kegiatan logistik perusahaan Anda sekarang!

 

Sumber: https://bkperdag.kemendag.go.id/media_content/2017/08/Pusat_Logistik_Berikat,_Upaya_Menekan_Biaya_Logistik_Nasional.pdf

https://supplychainindonesia.com/pusat-logistik-berikat-plb/

https://www.transcon-indonesia.com/id/about-us/company-profile

Back To Articles