Mengenai Ekspor dan Impor di Indonesia
Ekspor, merupakan kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean, yang biasanya terjadi ketika suatu negara sudah mampu memproduksi barang atau jasa dalam jumlah besar dan kebutuhan di dalam negeri sudah mencukupi, sehingga kelebihan produksi barang tersebut bisa dijual ke negara lain.
Jenis ekspor terbagi dua, yaitu ekspor migas dan ekspor non-migas. Komoditas migas, diantaranya seperti minyak bumi dan gas. Sedangkan, non-migas, seperti hasil-hasil pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, kerajinan, barang industri, dan mineral hasil tambang.
Beberapa faktor yang mempengaruhi ekspor, yaitu:
-
Keadaan pasar di luar negeri
-
Iklim usaha yang diciptakan pemerintah
-
Keahlian eksportir merebut pasar luar negeri
-
Ketentuan perjanjian internasional
Impor berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2021, merupakan kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean, yang pada umumnya, dilakukan untuk membeli barang-barang yang tidak bisa diproduksi di dalam negeri.
Jenis-jenis barang dari impor, diantaranya barang konsumsi atau barang jadi, barang modal, bahan baku, dan bahan penolong.
Beberapa faktor yang mempengaruhi impor, yaitu:
-
Negara yang mengimpor tidak bisa memproduksi barang tersebut karena ketiadaan bahan baku, keterampilan, dan sebagainya.
-
Negara pengimpor bisa saja memproduksi barang itu sendiri, namun biayanya lebih mahal yang nantinya akan membuat harga barang yang dijual lebih mahal.
-
Negara pengimpor sudah bisa menghasilkan sendiri, namun tak cukup untuk memenuhi permintaan di dalam negeri.
Manfaat Ekspor dan Impor di Indonesia
Ada 4 manfaat utama dari melakukan proses ekspor dan impor, diantaranya:
-
Mengenalkan produk dalam negeri.
Melakukan ekspor akan sangat membantu dalam mengenalkan produk ciri khas dari dalam negeri ke seluruh dunia.
-
Menambah devisa negara.
Dengan melakukan ekspor, maka kegiatan bertransaksi tersebut akan membuat devisa negara meningkat, yang akan berpengaruh terhadap kestabilan ekonomi.
-
Memperoleh produk dan jasa yang tidak ada di dalam negeri.
Setiap negara memiliki kondisi alam yang berbeda, sehingga hasil produknya pun berbeda.
-
Menjalin kerjasama antar negara.
Dengan adanya kegiatan perdagangan antar negara, maka negara-negara yang bersangkutan akan memiliki hubungan yang semakin baik dan erat.
Tantangan Ekspor dan Impor di Indonesia
Perdagangan internasional tak selalu berjalan mulus, ada beberapa faktor yang menjadi tantangan:
-
Kebijakan ekonomi dan politik internasional.
Umumnya, tiap negara melindungi komoditas produknya agar tidak didominasi oleh produk negara lain, sehingga sering diberlakukan kebijakan pembatasan impor.
-
Perbedaan nilai mata uang.
Seringkali, negara pengekspor hanya ingin produknya dibayar dengan menggunakan mata uang negaranya. Namun, umumnya proses transaksi negara mana pun menggunakan mata uang asing seperti dolar atau euro.
-
Konflik besar di suatu negara.
Situasi politik dalam negeri akan berpengaruh pada risiko keamanan, yang mempengaruhi proses transaksi jual-beli.
-
Birokrasi yang pelik.
Setiap melakukan kegiatan ekspor dan impor harus melalui birokrasi pemerintahan, maka semakin rumit sistem birokrasi, akan semakin lama waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan tersebut.
-
Rendahnya kualitas SDM.
Jika suatu negara kaya akan hasil alamnya, tetapi tidak memiliki SDM yang memadai untuk mengolahnya, maka produk yang dihasilkan sudah pasti akan bernilai rendah.
-
Organisasi ekonomi pada regional tertentu.
Tantangan lainnya dari perdagangan internasional, yaitu adanya perdagangan yang dikhususkan atau hanya terbatas bagi negara anggota organisasi tertentu.
-
Masalah logistik.
Ketidaksiapan atau adanya masalah dari segi logistik, yang meliputi inventory, distribusi, dan pergudangan.
Solusi untuk Tantangan Ekspor dan Impor di Indonesia
Dari segi logistik, ada tiga solusi yang bisa diterapkan dalam menghadapi tantangan ekspor dan impor, yaitu:
-
Pusat Logistik Berikat (PLB)
Adalah gudang multifungsi yang bea masuk dan pajak impornya ditunda dan diberikan fasilitas penyimpanan bahan baku hingga tiga tahun lamanya, hingga terdapat pembeli.
PLB dilengkapi oleh Quality Control, sehingga industry kecil dan UKM bisa melakukan ekspor impor secara optimal dan produknya lebih kompetitif.
Untuk mengetahui informasi lebih detail mengenai Pusat Logistik Berikat, klik di sini.
-
TCI Plug and Play
Merupakan sistem digital pengelolaan gudang dan inventory terbaik, yang sangat cocok digunakan untuk berbagai distributor maupun pabrik.
Dengan TCI Plug and Play, kondisi inventory akan dapat diketahui secara akurat dan transparan, serta dapat membantu dalam mengoptimalkan urusan gudang.
Untuk mengetahui informasi lebih detail mengenai TCI Plug and Play, klik di sini.
-
Pergudangan
Merupakan suatu fasilitas yang berfungsi sebagai lokasi penyaluran barang dan supplier (pemasok), sampai ke end user (pengguna).
Gudang (warehouse), merupakan komponen penting dari rantai pasokan modern, karenanya TCI memberikan pilihan layanan serta lokasi gudang yang sesuai dengan kebutuhan, untuk mempermudah operasional dan efisiensi waktu pengiriman.
Untuk mengetahui informasi lebih detail mengenai Pergudangan, klik di sini.